Dunia dipenuhi dengan keingininan orang-orang untuk berkerja, sebagian orang memilih bekerja sebagai Pegawai Negeri dan yang lainnya memilih menjadi Pegawai swasta. Sedikit orang yang berani mengambil resiko untuk menjadi wirausaha, pada dasarnya sebagian orang yang bekerja sebagai pegawai swasta berarti menjadi karyawan dari orang-orang yang menjadi usahawan. Wirausaha menjamin seseorang untuk memperoleh penghasilan yang tidak terbatas dan kadang-kadang penghasilan serta perkembangan usahanya tersebut diluar perdiksi pengusaha itu sendiri.
Wirausaha adalah jalan bagi kita untuk memperoleh rezeki tersebut dengan batas maksimal yang dapat kita peroleh.
1. Pengertian wiraswasta/wirausaha/wiraswasta
Pada awal tahun 1967 melalui berbagai ceramah, Dr. Soeparman Soemahamidjaja secara gencar memasyarakatkan kewiraswastaan di Indonesia. Wiraswasta mungkin diambil dari terjemahan wiraswasta. Wiraswasta terdiri dari suku kata wira-swa-sta. "Wira" berarti manusia tunggal, pahlawan, pendekar, teladan berbudi luhur, berjiwa besar, gagah berani serta memiliki keagungan watak. "Swa" berarti sendiri atau mandiri. "Sta" berarti tegak berdiri. Sedangkan saudagar terdiri dari dua suku kata. Sau berarti seribu (banyak), dan dagar artinya akal. Jadi kata sudagar dapat diartika dengan seseorang yang memiliki seribu akal. (Taufik Rashid, 1981:4).
Bertolak dari ungkapan diatas, maka wiraswasta berarti keberanian, keutamaan serta keperkasaan dalam memenuhi kebutuhan serta memecahkan permasalahan hidup dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri (wasti Soemanto, 1984:43) Kemudian, pada zaman orde baru mungkin terdapat kekhawatiran bahwa penggunaan istilah kewiraswastaan dapat mempersempit makna yang sebenarnya, khususnya istilah swasta bila dikaitkan dengan lawan arti dari kata pemerintah. Padahal secara maknawi, istilah kewiraswastaan juga mencakup sikap dan sifat yang harus dimiliki oleh pemerintah atau birokrat. Namun demikian, pemerintah orde baru lebih suka menggunakan istilah wirausaha. Usaha berarti awal, bekerja, berbuat sesuatu. Dalam hal ini dapat diartikan bekerja pada bidang usaha tertentu seperti pertanian, industri, jasa, pertambangan, perikanan, perdagangan, pariwisata, dan Iain-lain.
Kata "kewirausahaan" sebagai terjemahan dari wiraswastaship dilontarkan pada tahun 1975 dan mulai digunakan di antara anggota kelompok Wiraswasta Development Program Development Technology Centre (EDP-DTC), Institut Teknologi Bandung. Pada saat itu, banyak pihak memakai kata "kewiraswastaan" sebagai terjemahan "wiraswastaship". Kelompok EDP-DTC ITB berpendapat bahwa wiraswastaship spirit, yang intinya menciptakan nilai atau manfaat melalui inovasi, tidak hanya terdapat atau diperlukan di kalangan pengusaha swasta, namun juga di kalangan organisasi kemasyarakatan maupun organisasi yang memberikan pelayanan publik. Atas dasar pertimbangan tersebut, dimunculkanlah sebuah kata baru, "kewirausahaan". Akar katanya adalah sebuah kata dalam bahasa Prancis "entreprendre" yang artinya dalam bahasa Indonesia adalah "berusaha" atau "mengusahakan".
Lloyd E. Shefsky, dalam bukunya yang berjudul "Wiraswastas are Made Not Born", mendefinisikan bahwa wiraswasta terdiri dari tiga suku kata, yaitu: entre, pre, dan neur. Menurut akar Bahasa Latinnya, entre berarti masuk, pre berarti sebelum, dan neur berarti pusat syaraf. Jadi, wiraswasta didefinisikan sebagai seseorang yang memasuki dunia bisnis— bisnis apa saja—tepat pada waktunya untuk membentuk atau mengubah pusat syaraf (nerve center) bisnis tersebut secara substansial.
Istilah wiraswasta dilansir pertama kali pada tahun 1755 oleh Richard Cantillon yang waktu itu sedang melakukan penelitian tentang IQ wirausahawan. Menurut Cantillon, wiraswasta memiliki fungsi unik sebagai penanggung risiko. Jadi, cakupan dalam diri seorang wiraswasta adalah:
1. Sebagai manusia yang mempunyai sikap mental, wawasan, kreativitas, inovasi, ide, motivasi, cita-cita, dan Iain-lain.
2. Berusaha atau berproses untuk mengisi peluang dalam usaha jasa atau barang (goods) untuk tujuan ekonomi.
3. Untuk mendapatkan laba dan pertumbuhan usaha.
4. Berhubungan dengan pembeli atau pelanggan yang membutuhkan jasa atau barang yang dijualnya dengan selalu memberikan kepuasan.
5. Berani menghadapi segala risiko (sebagai risk taker), tetapi resiko tersebut sudah diperhitungkan.
Suka bermain slot,Tapi belum ada modal
ReplyDeleteJangan Khawatir Ada slot tanpa deposit kok
Klik >>>>>>> Demo Pragmaticplay
Info regis
WA: +6287785425244
Dapatkan Double Bonus dari Donaco Poker Setiap Hari!!
ReplyDeleteMau Tau Caranya??? Ayo Daftar..!!.atau Hubungi Kami Segera......
Info hub
WA : +6281333555662