Monday, November 2, 2015

Artikel tentang Organisasi Masa Depan



Kesatuan hidup manusia yang dikenal dengan konsep ‘organisasi’ merupakan fakta empirik dari sejarah kehidupan manusia. Dalam kaitannya dengan kehidupan manusia, organisasi memiliki fungsi pemenuhan berbagai kebutuhan dasar manusia, baik yang bersifat materi (sandang, pangan, papan), sosial (pergaulan, perasaan kolektif, integrasi), dan mental (nilai, norma, dan moral). Dari segi tatanan kehidupan manusia sebagai makhluk sosial, kehadiran suatu organisasi menjadi sangat penting karena berfungsi sebagai wadah untuk membangun tatanan kehidupan bersama yang di dalamnya tersusun atas status dan peran masing-masing anggota untuk mencapai tujuan atau cita-cita bersama. 

Organisasi bukanlah sesuatu yang bersifat statis, melainkan bersifat dinamis yang harus selalu mengikuti perubahan dan tuntutan yang terjadi atas hasil dari interaksi dengan lingkungannya. Seiring dengan perkembangan jaman disertai dengan kemajuan pesat pada bidang teknologi informasi, setiap organisasi dituntut untuk mampu melakukan antisipasi dan adaptasi terhadap perubahan. Eksistensi suatu organisasi sangat ditentukan oleh kemampuannya dalam hal memanfaatkan perkembangan teknologi informasi yang sedikit banyak akan mempengaruhi proses bisnis dan tingkah laku organisas. Pemanfaatan teknologi informasi yang tepat guna akan menciptakan suatu efisiensi dan efektivitas bagi organisasi.
Organisasi Virtual merupakan suatu contoh pemanfaatan teknologi informasi yang mulai muncul dan terus berkembang karena dianggap dapat memenuhi kebutuhan komunitas industri pada berbagai sektor yang beroperasi di dunia maya. Toko online merupakan contoh nyata dari organisasi virtual yang bahkan tidak memiliki kantor secara fisik, melainkan menggunakan dunia maya sebagai sarana untuk melakukan transaksi sekaligus berkomunikasi dengan semua pemangku kepentingan.
Di masa mendatang, organisasi akan cenderung memiliki model yang lebih adaptif, yakni bersifat adhocracy serta temporary. Adhocracy memiliki makna bahawa suatu organisasi diadopsi untuk tujuan tertentu dan akan berhenti setelah tujuan tersebut tercapai. Adhocracy berhubungan dengan organisasi tak tetap yang berasal dari konsep ad hoc commite (panitia khusus) yang bertugas menguji suatu isu dan memutuskan laporan apa yang akan dibuat, sedangkan temporary memiliki makna bahwa sususan internal organisasi akan lebih cepat berubah dan mudah disusun kembali.
Seiring dengan perkembangan model organisasi, seringkali ditemukan berbagai fenomena dalam lingkup organisasi yang menyebabkan proses bisnis dan perilaku organisasi tidak berjalan sesuai dengan perencanaan. Beberapa fenomena yang umum dijumpai pada organisasi diantaranya sebagian besar anggota organisasi mengerjakan pekerjaan berulang (monoton) sehingga anggota cepat merasa jenuh atau bosan. Perbedaan latar belakang pendidikan, status sosial, dan ekonomi juga seringkali menjadi penyebab gesekan antar anggota organisasi, baik yang bersifat vertikal maupun horizontal. Adanya ketidakseimbangan antara tuntutan kerja dengan penghargaan dari lingkungan organisasi seringkali menjadi alasan menurunnya kinerja anggota organisasi karena merasa tidak dihargai. Di samping itu, seringkali anggota organisasi merasa sudah sangat nyaman dengan suatu proses bisnis tertentu dan cenderung menutup mata serta melakukan penolakan terhadap perubahan prosedur atau proses bisnis yang sebetulnya berpotensi meningkatkan kinerja dan produktivitas organisasi.
ASTRA Otoparts merupakan contoh perusahaan raksasa yang memiliki perilaku organisasi dan proses bisnis ideal dengan menerapkan tiga hal penting, yakni Good Corporate Citizen, Good Corporate Governance, dan Work Ethic. Good Corporate Citizen merupakan konsep dimana seluruh jajaran direksi, manajemen, komisaris, serta staf menjalankan bisnis dan kewajibannya dengan memberikan manfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Terdapat beberapa cara yang dilakukan perusahaan dalam menerapkan Good Corporate Citizen, diantaranya perusahaan konsisten menjalankan kewajibannya sebagai institusi bisnis sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Dari segi akuntabilitas, perusahaan memilik dan menjalankan bisnis dengan cara yang sah, jujur, terbuka, bertanggung jawab sesuai dengan norma moral dan sosial dengan tidak menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Untuk memelihara komunikasi yang baik dengan lingkungan sekitar, perusahaan membina hubungan baik dengan berbagai pihak seperti institusi, LSM, dan asosiasi. Dari segi kepedulian, perusahaan peka dan peduli terhadap masalah sosial ekonomi yang terjadi pada lingkungan masyarakat. Dari segi sanitasi, perusahaan menjaga kelestarian lingkungan serta mengelola limbah sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Sedangkan, Good Corporate Governance merupakan konsep dimana pengelolaan perusahaan dan bisnis dilakukan secara jujur, terbuka, dan bertanggung jawab guna mencapai tujuan perusahaan. Terdapat beberapa cara yang dilakukan perusahaan dalam menerapkan konsep ini, diantaranya dengan menerapkan prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kewajaran untuk meningkatkan kinerja perusahaan yang lebih baik dengan tujuan akhir meningkatkan nilai pemangku kepentingan. Hal terakhir yang tidak kalah penting adalah penerapan Work Ethic, yakni memiliki sikap, perilaku yang baik untuk membangun hubungan yang baik antar anggota dalam perusahaan.
Setiap organisasi haruslah memiliki konsep serta orientasi untuk menjadikan proses bisnis yang dijalankannya dapat berkembang menjadi lebih mudah dan menguntungkan bagi setiap pemangku kepentingan. Organisasi dapat melakukan peningkatan mutu sumber daya manusia melalui Corporate University yang dapat diartikan sebagai sarana strategis perusahaan untuk membantu pencapaian visi dan misi dengan cara menjalankan aktivitas-aktivitas dalam menumbuh kembangkan keahlian, pengetahuan, dan kebijaksanaan pada diri individu maupun organisasi. Customer sebagai salah satu pemangku kepentingan harus mendapat pelayanan yang prima dari perusahaan dengan cara diberikan kemudahan dan kecepatan akses dalam hal mengurus kepentingannya terhadap organisasi. Selain itu, organisasi juga harus mewujudkan kepeduliannya terhadap lingkungan sosial melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) yang merupakan komitmen dari perusahaan untuk berperilaku etis dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, seraya meningkatkan kualitas hidup karyawan beserta keluarganya, pemegang saham, komunitas lokal, dan masyarakat luas. Pada dasarnya, CSR memiliki fungsi atau peran strategis bagi perusahaan, yaitu sebagai bagian dari manajemen resiko khususnya dalam membentuk social security sekaligus membangun reputasi perusahaan, seperti meningkatkan citra perusahaan, pemegang saham, posisi merk, maupun bidang usaha perusahaan. Berkaitan dengan kelestarian lingkungan alam, sebelum mendirikan suatu organisasi perlu dilakukan kajian AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) yang menurut PP No.27 tahun 1999 merupakan suatu kajian dari suatu dampak besar serta penting untuk melakukan pengambilan keputusan suatu usaha atau juga kegiatan yang direncanakan di dalam lingkungan lingkungan hidup yang diperlukan bagi suatu proses pengambilan keputusan mengenai penyelenggaraan usaha atau juga kegiatan. Kajian AMDAL harus dilakukan secara komperhensif yang melingkupi faktor fisik, kimia, sosial ekonomi, serta biologi dan sosial budaya dalam kerangka menjaga rencana dan kegiatan usaha sehingga tidak merusak lingkungan.

0 comments:

Post a Comment